selain mengetahui kru produksi dan departemen apa saja yang ada dalam pembuatan film, penting untuk mengetahui tahapan saat produksi, salah satunya adalah tahap pra produksi. Tahapan pra produksi adalah dimana production house bersama timnya akan mulai membuat pembahasan ide atau gagasan awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting).
Tahapan Pra Produksi
Dalam pembuatan film, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan detail. Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan film terdiri dari proses development (pengembangan), dimana tahap ini dilakukan untuk mengembangkan ide cerita film. Kemudian dilanjutkan dengan proses pra produksi, produksi, pasca produksi, hingga distribusi untuk pemasaran film. Kali ini akan membahas tahap pra produksi mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam mempersiapkannya, simak informasi selengkapnya!
1. Naskah
Hal pertama yang perlu dipersiapkan dalam tahap pra produksi adalah membuat naskah. Naskah adalah teks yang ditulis tangan atau diketik dengan komputer berupa alur cerita atau konsep film yang akan dibuat. Naskah sangat dibutuhkan selama proses produksi karena menjadi acuan yang dalam mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan selama proses produksi serta mampu menyelesaikan masalah dan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi saat produksi.
Isi naskah umumnya berupa ide, tokoh, latar, riset, alur, dan lain sebagainya. Selama proses pembuatan naskah, seorang penulis naskah akan bekerja sama dengan produser untuk menuangkan ide-ide dan menyelesaikannya hingga menjadi final draft dan kemudian naskah siap. Naskah yang sudah siap akan di-breakdown, dimana hasilnya nanti akan berpengaruh dalam proses budgeting serta gambaran bagi para aktor dalam menyesuaikan karakter apa yang akan mereka perankan nantinya.
2. Storyboard & Shot List
Setelah naskah, dalam tahapan pra produksi juga membutuhkan storyboard dan short list. Storyboard adalah naskah yang divisualisasikan menjadi gambar nyata yang berupa sketsa 2D seperti kartun, maupun foto. Tampilan dari storyboard ini berbentuk kotak yang berisi catatan-catatan sesuai dengan gambar visual yang dicantumkan. Sebelum membuat storyboard, Anda bisa membuat shot list yang berisi pemetaan dalam pengambilan gambar dari setiap adegan dalam film. Penting untuk memastikan camera angle, camera move, dan lain sebagainya sebelum membuat storyboard. Hal tersebut akan memudahkan sutradara, produser, serta script writer untuk menjelaskan setiap adegan dan detail kepada pemain film. Dari segi produksi pun, memudahkan produser dan timnya untuk mengetahui properti apa yang akan digunakan saat pembuatan film nantinya.
3. Location Scouting
Tujuan dari location scouting adalah untuk menemukan dan mengamankan lokasi yang paling sesuai dengan berbagai adegan saat pembuatan film. Di tahap ini produser dan sutradara akan berkolaborasi untuk memahami lokasi mana yang paling sesuai dengan visi dan konsep cerita mereka. Tidak hanya itu, location scouting ini juga untuk memastikan lokasi sesuai dengan anggaran proyek pembuatan film.
4. Recce
Recce adalah tahapan survei lokasi yang sudah ditentukan untuk menjadi lokasi shooting. Tahapan ini dilakukan setelah lokasi shooting tersebut telah disetujui oleh sutradara. Pada saat recce, kru yang wajib hadir adalah sutradara, produser, unit production manager, manajer lokasi, penata kamera, art department, dan penata suara. Recce sangat penting untuk menentukan berbagai hal teknis di lapangan saat nanti produksi film. Disini juga, art department akan mulai memperkirakan visual yang sesuai dengan konsep film dengan kondisi lapangan. Mereka akan menyesuaikan kostum yang sesuai dan cocok digunakan dengan lokasi shooting yang sudah ditentukan.
Tidak hanya itu, pada saat recce, sutradara adakan menentukan blocking dan penempatan adegan dari naskah menjadi visual. Sinematografer pun akan menentukan teknis kamera untuk titik pengambilan gambar serta titik pencahayaan (lighting) yang sesuai dengan kondisi lapangan. Penata suara pun ikut memperhatikan potensi gangguan suara yang mungkin terjadi selama proses produksi. Tim produksi akan menentukan floor plan dan memastikan flow atau alur para kru beraktivitas saat shooting dapat teratur.
5. Reading
Proses reading atau membaca naskah ini merupakan tahapan penting yang dilakukan oleh para aktor bersama sutradara untuk mendalami karakter yang akan diperankan dalam film. Diproses ini juga sutradara akan mengarahkan aktor untuk mendalami karakter yang diinginkan, sehingga tidak terjadi miskomunikasi antara sutradara dan aktor untuk memahami karakter film.
6. Fitting & Makeup Test
Fitting adalah proses penyesuaian pakaian yang akan dikenakan untuk menunjang penampilan pemeran dalam film agar sesuai dengan alur cerita. Proses ini akan dikerjakan oleh tim dari art departemen yang terdiri dari fashion designer dan penata kostum. Proses ini juga untuk menyesuaikan kostum dengan riasan yang cocok untuk menunjang karakter dari aktor yang akan berperan dalam film.
7. Rehearsal
Rehearsal adalah latihan tata gerak (blocking), mimik dan gesture, yang melibatkan penata kamera dan artistik untuk pergerakan kamera dan setting yang dibangun. Tahap ini merupakan tahapan terakhir sebelum produksi setelah semua persiapan selesai. Pada saat rehearsal semua aktor yang terlibat diwajibkan hadir dan melibatkan semua komponen selama shooting.
itu dia penjelasan tahapan pra produksi film semoga membantu dan bisa lebih mengerti lagi proses membuat sebuah film, terimakasih good luck.
Kegiatan ria hari senin: https://andrianirifannia.blogspot.com/2023/07/kegiatan-ria-hari-senin-pkl-di-cyberlabs.html
Comments
Post a Comment