Skip to main content

PENJELASAN DESAIN PUBLIKASI

 APA ITU DESAIN PUBLIKASI?

Desain publikasi adalah keterampilan komunikasi visual yang bertujuan untuk menyampaikan informasi melalui media cetak atau digital. Desain publikasi melibatkan pengaturan tata letak, pemilihan warna dan tipografi yang sesuai dengan konten dan tujuan publikasi. 

Ada 12 Jenis Layout Dalam Desain Grafis

1. Mondrian Layout




Tipe tata letak Mondrian terinspirasi dari masterpiece karya pelukis Belanda, Piet Mondrian. Desainnya asimetris, mengandalkan basis warna biru, kuning, dan merah, dengan garis hitam sebagai pemisah setiap ruang. 

Layout Mondrian kerap dipakai sebagai tata letak Banner kegiatan, poster film, juga majalah fashion. Penempatan unsur gambarnya adalah di dalam bidang berbentuk segi empat, baik itu persegi panjang, portrait, lanskap, maupun poligon beraturan.

2. Axial Layout

Tampilan visual yang dihasilkan oleh tata letak axial atau aksial ini cukup kuat. Fokus utamanya diletakkan di tengah halaman, kemudian elemen-elemen pendukungnya berada di sisi kanan dan kirinya.

Layout ini populer digunakan untuk materi pemasaran seperti katalog produk. Selain itu, juga sering dipakai dalam desain sampul majalah dengan headline yang fokus mengupas satu topik spesifik.

3. Big type Layout

Tata letak big type punya ciri khas menggunakan font berukuran besar sebagai unsur utamanya. Bila ada gambar yang menyertai, maka fungsinya hanya sebagai elemen pendukung.

Penggunaan layout ini fokus pada judul, huruf pertama dalam kalimat, ataupun pada pesan utama sebuah iklan. Tujuan utamanya tentu demi menarik perhatian audiens. Big type layout sering dipakai dalam media promosi seperti brosur iklan dengan desain minimalis nan artistik.



Fitur utama layout ini adalah tampilan gambar berukuran besar, biasanya secara close upPicture Window Layout sering dipakai dalam desain brosur, dapat menggunakan gambar/foto produk itu sendiri ataupun menggunakan model.

Porsi teks atau tulisan dalam tata letak ini tidak terlalu banyak, umumnya gambar/foto diletakkan di bagian atas,  lalu judul dan deskripsinya di bagian bawah.

5. Multi Panel Layout

Salah satu jenis layout dalam desain grafis ini menghasilkan tampilan visual yang rapi. Tata letak yang dipakai adalah membagi beberapa tema atau bagian ke dalam bentuk yang serupa, seperti kubus, balok, persegi, persegi panjang, dan lain-lain. Ukurannya tidak harus selalu sama, bisa besar-kecil atau portrait-lanskap.

Tata letak multi panel biasa diaplikasikan pada desain majalah bertema olahraga, pendidikan, atau media promosi dengan target audiens anak-anak muda.

6. Silhouette Layout 



Tata letak silhouette atau siluet mengacu pada karya fotografi atau metode ilustratif yang menyorot bentuk bayangan sebuah subjek. Tampilan visualnya dapat berupa teks, ilustrasi warna, atau pembiasan warna halus.

Mayoritas desain dengan tata letak ini menggunakan nuansa klasik dan retro. Namun, dengan tambahan elemen warna yang tepat, layout ini bisa menciptakan desain artistik dan unik.

7. Frame Layout 



Tata letak ini mudah dikenali karena gambar atau teksnya diletakkan di dalam sebuah bingkai alias frame, baik berupa shading ataupun border. Kerap dipakai dalam desain poster, iklan,  surat undangan, sertifikat, hingga antarmuka websiteframe layout memberi kesan teratur, seimbang, dan rapi.

8. Alphabet-Inspired Layout



Sesuai namanya, tata letak ini fokus pada deretan alfabet ataupun angka yang disusun sedemikian rupa untuk menyampaikan informasi atau cerita. Layout Alphabet-Inspired dipakai dalam tipografi yang memudahkan para desainer memainkan unsur tulisan dengan leluasa. Banyak ditemui dalam iklan, sampul majalah, poster, dan lain-lain.

9. Circus Layout 

Penyajian iklan dengan layout Circus tidak terikat pada ketentuan apapun. Komposisi setiap elemennya tidak beraturan, biasa dipakai untuk meluapkan ekspresi ramai, kekacauan, atau kesibukan. Poster konser, pameran, dan majalah sekolah banyak memakai jenis tata letak ini.

10. Rebus Layout 

Tulisan dan gambar dalam tata letak ini saling menjalin dan terkait, menciptakan desain menawan, unik, dan “bercerita”. Dalam beberapa desain, ada teks yang diganti gambar atau sebaliknya. Contohnya, tulisan smile diubah menjadi gambar. 

11. Type Specimen Layout 

Fokus utama tata letak yang satu ini terletak pada penggunaan satu jenis font tertentu. Tulisan kemudian disusun sistematis demi menampilkan keseluruhan pesan secara visual dan harfiah. Desain yang menggunakan layout ini biasanya didominasi dengan teks berukuran besar, umumnya pada headline.

12. Copy Heavy Layout 

Konsentrasi tata letak copy heavy adalah pengaturan huruf, desainnya didominasi penyajian copy atau teks. Layout ini digunakan oleh hampir semua media, terutama media cetak karena paling sesuai untuk menyampaikan lebih banyak informasi daripada layout yang didominasi gambar.

Pengertian Tipografi

Menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia, tipografi adalah seni memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf serta jenis huruf untuk keperluan percetakan maupun produksi. Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkan beberapa jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.

1. Legibility

Kualitas pada huruf membuat huruf tersebut dapat dibaca.


2. Readability

Penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf lain sehingga mudah terbaca.


3. Visibility

Kemampuan suatu huruf, kata, kalimat dalam suatu karya komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak tertentu.


4. Clarity

Kemampuan huruf-huruf dalam karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target yang dituju.

Contoh Tipografi



A. Pengertian Desain Publikasi
Publikasi, entah berupa buku, majalah, buletin, katalog ataupun laman elektronik,
merupakan sebuah sistem komunikasi visual yang memadukan teks dan citra dalam berbagai
cara. Dituntut banyak pertimbangan dari desainer yang merancang, karena publikasi bukan
hanya medium yang bersifat tunggal seperti halnya satu buah poster melainkan multi-
halaman. Setiap publikasi memiliki struktur naratif yang terkait dimensi waktu (baca: durasi
baca) dan bukan melulu dimensi ruang (baca: tata letak). Dalam merancang publikasi,
desainer dituntut untuk mengelola sejumlah besar teks ke dalam satu sistem tipografis yang
terintegrasi dengan gambar, menciptakan satu keterpaduan utuh melebihi sekadar
penjumlahan bagian-bagiannya, mencakup keseluruhan halaman publikasi

Comments

Popular posts from this blog

Apa Itu Aperture dan iso Pada Kamera Serta Fungsinya?

Ini adalah penjelasan singkat t entang Fungsi Aperture dan ISO Pada Kamera, Beserta Efeknya  Dunia fotografi sudah semakin akrab dengan masyarakat seiring dengan berkembang pesatnya pemasaran smartphone di seluruh dunia.  Apa Itu Aperture? Aperture adalah bukaan lubang diafragma pada  lensa kamera . Seperti yang kita tau, untuk bisa menghasilkan sebuah foto, kamera akan bekerja dengan menangkap cahaya. Ketika kita membidik dan mengambil sebuah foto menggunakan kamera, cahaya akan masuk melalui lensa kamera. Kemudian, cahaya tersebut akan diteruskan menuju sensor kamera. Dan sensor inilah yang kemudian bertugas menangkap cahaya, dan diterjemahkan menjadi sinyal tegangan, untuk kemudian diolah agar bisa menjadi sebuah gambar digital berupa foto. Biasanya, nilai aperture akan ditandai dengan huruf “ f/angka ”. Misalnya,  f/22 ,  f/11 , hingga  f/1.8  dan seterusnya. Jadi, huruf f pada kamera yang kemudian diikuti dengan angka di belakangnya, adalah untuk ...

Penjelasan apa itu post production

  Post Production: Proses Akhir Penyempurnaan Karya Audiovisual P engertian Post Production Hal pertama yang harus kita bahas adalah pengertian dari istilah  post production  terlebih dulu. Berdasarkan laman   Studio binder,  post production  adalah sebuah tahapan akhir setelah dilakukan  pre-production  dan produksi dari suatu karya. Biasanya, tahap yang memiliki tahapan ini di dalam alur kerjanya adalah film atau karya audiovisual lain, seperti misalnya video klip. Di dalam  post production,  nantinya editor akan mengkombinasikan hasil rekaman dan mengeditnya dengan menggunakan efek, lalu akan memasukan musik latar belakang atau  voice over , serta elemen lainnya yang saling melengkapi. Dalam tahap ini, tentunya bukan hanya editor saja yang memiliki peran penting. Didalamnya juga ada  foley artist ,  dubber ,  sound engineer ,  editor offline  dan  online , dan lain sebagainya. Di dalamnya terdapat ke...