Skip to main content

PENJELASAN BOKEH, SHUTTER SPEED DAN MENGATUR SHUTTER PADA KAMERA!

 


Kemampuan dalam berfotografi memang perlu dimiliki agar seseorang dapat menghasilkan jepretan yang bagus dan komposisi yang pas. Selain memiliki kemampuan untuk menemukan objek dengan angle yang tepat, terdapat beberapa istilah dan teknik yang perlu dimengerti dan dikuasai agar jepretan yang dihasilkan menjadi lebih sempurna. Salah satunya adalah fitur pengaturan yang ada di setiap kamera. Terdapat tiga pengaturan penting yang perlu diketahui agar memaksimalkan hasil jepretan, yaitu aperture, shutter speed, dan ISO.

1. Pengertian Bokeh



Segala Hal tentang Lensa, bokeh adalah lingkaran-lingkaran yang muncul pada gambar. Biasanya bokeh terdapat pada area di luar fokus dengan ruang ketajaman yang sempit.
Kondisi tersebut dapat terjadi apabila sinar yang menuju sensor kamera jatuh di area luar jarak titik fokus. Dengan demikian, intensitas cahaya pada area tersebut berbeda dengan area di sekitarnya baik disengaja maupun tidak.
Semakin besar ukuran sensor, semakin bagus bokeh yang dihasilkan. Inilah mengapa bokeh berkaitan dengan bukaan atau aperture. Semakin besar aperture yang digunakan, semakin bagus pula bokeh yang dihasilkan.
dalam buku Aperture Gunakan Diafragma, aperture adalah komponen lensa yang berperan mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Secara fisik, aperture berbentuk lubang yang mirip dengan lingkaran atau segi tertentu.
Selain pada kamera, efek bokeh juga dapat dimunculkan di aplikasi Photoshop CS6 yang terdapat pada fitur field blur, Iris blur, dan Tilt-Shift blur. Efek bokeh dapat diciptakan melalui salah satu efek tersebut.

Teknik Memotret Foto Bokeh

Mendapatkan kualitas efek bokeh yang baik tidak selalu harus menggunakan kamera terbaik ataupun lensa mahal. Tetapi sebelum menentukan kamera atau lensa ada baiknya Anda mempelajari beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas bokeh dibawah ini.

Aperture

Setting Aperture pada bukaan lensa yang paling besar dengan cara mengatur F-number pada nilai terkecil menurut kemampuan lensa. misalnya f/2.8 atau jika lensa masih mampu terbuka lebih besar maka atur f/1.4.

Jarak Objek dengan Background

Jarak objek dengan background ternyata sangat membantu tugas Aperture dalam mencapai area Depth of Field. Jika Aperture mengatur kedalaman ruang dari kemampuan lensa, maka mengatur jarak objek dengan backround merupakan cara mengatur kedalaman ruang secara manual.

Menentukan fokus pada objek dengan jarak background yang jauh. Maka dengan Depth of Field yang sempit akan menambah blur pada background.

Focal Length

Setting kamera pada Focal Length terpanjang semampu lensa. Misalnya ketika Anda menggunakan lensa Canon EFS 18-55mm, maka putar ring lensa hingga batas maksimum ke 55mm.

focal lengith berpengaruh terhadap sudut pandang, menggunakan Length Focal besar akan memberikan sudut pandang yang sempit. Dalam hal ini area yang masuk kedalam frame akan semakin sempit sehingga menambah kesan dramatis.

Jarak Objek dengan Kamera

Mendekatkan objek dengan kamera akan mempertegas ketajaman foto pada area titik fokus. Sehingga menghasilkan foto semakin tajam pada titik fokus namun blur disekitarnya.

Hal ini berguna dalam membantu memaksimalkan Focal Length ketika Anda menggunakan Lensa bawaan. Tetapi Anda harus tetap memperhatikan objek agar tidak terpotong frame.

Tips Mendapatkan Foto Bokeh

Perhatikan Fokus pada Objek

Fotografi bokeh memiliki tujuan untuk menonjolkan objek utamanya, sehingga Anda harus menempatkan titik fokus kamera ke objek agar bagian tersebut dapat terlihat lebih jelas dan tajam. Jika Anda melakukan pemotretan pada manusia, bisa memfokuskan pada mata orang tersebut.

Gunakan Lensa Fix / Prime

Teknik membuat hasil bokeh selanjutnya yaitu dengan menggunakan bantuan lensa fix/prime. Lensa fix atau lensa prime adalah jenis lensa kamera yang hanya memiliki 1 focal length saja. Contoh lensa fix antara lain, Canon 50mm f/1.8, Nikon 35mm f/1.4G, dan Canon EF 20mm f/2.8

Lensa fix dapat digunakan untuk membuat efek bokeh karena memiliki kualitas optik yang bagus. Produsen dari lensa fix memang sengaja membuat lensa ini hanya fokus untuk menghasilkan kualitas gambar terbaik di focal length tersebut.

Tidak hanya itu saja, lensa fix memiliki harga yang cukup terjangkau dibandingkan lensa zoom. Hal ini dikarenakan konstruksi lensa dan jumlah elemen yang terdapat di dalamnya tidak sebanyak lensa zoom.

Faktor yang Mempengaruhi

Jumlah dan Bentuk Blade Aperture

Jumlah suatu aperture dapat ditentukan dari mekanisme yang terbentuk oleh beberapa keping metal atau yang lebih dikenal dengan Blade Aperture. Blade ini lah yang akan membuka dan menutup untuk membentuk lubang seukuran aperture yang telah diatur.

Cara Membuat Efek Bokeh
Dalam buku Photoshop CS6 untuk Fotografi dan Desain Grafis oleh Jubilee Enterprise, berikut cara membuat efek bokeh menggunakan aplikasi Photoshop CS6
  1. Buka foto yang akan diberi efek bokeh. Agar mendapat hasil maksimal, pilihlah foto yang memiliki unsur kaya warna atau terdapat lampu-lampu di dalamnya.
  2. Pilih salah satu fitur blur seperti field blur, Tilt-Shift blur, atau Iris Blur.
  3. Kemudian buat efek bokeh menggunakan panel ‘Blue effect’.
  4. Tekan tombol ‘OK’.
Adapun bagian-bagian Blur Effect antara lain:
  • Light bokeh, berfungsi untuk menciptakan intensitas efek bokeh yang akan dibuat. Semakin bergeser ke arah kanan, semakin nyata efek yang dimunculkan.
  • Bokeh color, berguna untuk mengatur variasi warna pada efek bokeh.
  • Light range, bermanfaat untuk mengatur intensitas pengatur bokeh dalam sebuah foto.
Penggunaan efek bokeh sangat bergantung pada beberapa hal. Misalnya penggunaan foto, pengolahan bokeh, dan sebagainya

2. Shutter speed


Shutter Speed Fitur pengaturan shutter speed pada kamera memungkinkan Anda untuk mengatur waktu yang dibutuhkan untuk shutter kamera terbuka sehingga memengaruhi cahaya yang tertangkap sensor kamera. Shutter speed biasa digunakan jika seseorang ingin menangkap gambar yang bergerak. Hasil foto bisa tajam maupun terkesan blur, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Istilah yang digunakan untuk menulis keterangan shutter speed ditampilkan dalam hitungan detik atau pecahan detik, seperti 1 s, 1/4 s, 1/50 s, 1/300 s, dan lainnya. Semakin kecil angka shutter speed, foto yang dihasilkan akan semakin tepat atau jernih. 
Hal tersebut dikarenakan kamera membidik dengan sangat cepat sehingga sekecil atau sebesar apapun gerakan itu akan tertangkap oleh kamera secara cepat. Berbeda halnya jika angka shutter speed yang ditetapkan besar. Semakin besar angka shutter speed, semakin terlihat efek blur yang dihasilkan pada foto. Karena waktu untuk kamera membidik gerakan tersebut lama, akan tercipta efek blur yang dihasilkan dari gerakan tersebut. Contohnya, jika Anda ingin menghasilkan foto seseorang yang tidak menapak di tanah setelah melompat tinggi, gunakanlah pengaturan shutter speed yang cepat atau angka yang kecil. Tetapi, jika Anda ingin menangkap cahaya lampu mobil dan menjadikannya seperti garis panjang, gunakanlah pengaturan shutter speed yang lambat atau angka yang besar.

Shutter speed adalah salah satu faktor penentu dalam proses mengambil gambar menggunakan kamera DSLR. Untuk mencegah foto yang blur akibat kamera atau tangan Anda goyang. Anda bisa menggunakan shutter speed yang cepat. Dengan mengatur kecepatan shutter speed maka menu lain juga harus menyesuaikan pengaturannya. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa shutter speed sangat menentukan besarnya cahaya yang masuk ke kamera. Jika Anda menggunakan shutter speed cepat, maka cahaya yang masuk kamera akan sedikit sehingga Anda perlu menaikkan ISO atau memperbesar bukaan kamera agar foto yang dihasilkan tidak gelap. Sebaliknya jika Anda menggunakan shutter speed yang lambat, maka cahaya yang masuk pada kamera jumlahnya banyak. Saat memotret dengan speed yang rendah, Anda membutuhkan bantuan tripod agar foto tidak blur.
Jika Anda ingin menghasilkan foto yang lembut, pengaturan shutter speed adalah solusinya. Jika Anda ingin memotret pemandangan air terjun dengan air yang lembut, Anda bisa menggunakan shutter speed yang lambat agar memberikan efek tekstur air yang lembut. Memotret dengan kecepatan yang lambat, Anda harus menggunakan tripod agar foto tidak goyang. Untuk menghasilkan foto yang bagus dan indah, Anda juga harus mengatur menu yang lainnya seperti ISO, aperture, eksposure, dan lain-lain. Penggunaan shutter speed sangat bergantung pada kondisi serta kebutuhan Anda. banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke kamera bisa Anda sesuaikan dengan melakukan pengaturan pada shutter speed kamera DLSR.

Cara Setting Shutter Speed pada Kamera Digital DSLR

  • Shutter speed diukur dalam detik atau seper-detik, semakin besar pembaginya semakin cepat speed shutter-nya. ( misal 1/1000 jauh lebih cepat dari 1/30 )
  • Dalam banyak kasus, kita mungkin menggunakan nilai shutter speed 1/60 atau bisa lebih dari itu.  Hal ini dikarenakan semua nilai shutter speed yang lebih lambat dari  1/60 sangat sulit digunakan tanpa menghasilkan goncangan gambar (blur). goncangan gambar (blur) terjadi saat kamera kita bergerak  dan pada saat itu shutter dalam posisi terbuka, hal ini akan menghasilkan blur pada foto kita.
  • Jika kita berencana menggunakan shutter speed lambat ( lebih lambat dari 1/60 ) kita harus menggunakan tripod. – atau semacam image stabilization (kebanyakan kamera sekarang sudah mempunyai fitur ini didalamnya)
  • Setting shutter speed pada kamera biasanya bernilai kelipatan dari setting sebelumnya. Sebagai hasilnya biasanya kita akan menjumpai pilihan shutter speed seperti berikut ( 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8 dll ). Perlu diingat bahwa penggandaan ini juga menggandakan banyaknya cahaya yang masuk. Sebagai efeknya akan otomatis menaikan shutter speed sejumlah satu stop dan menurunkan aperture sejumlah satu stop yang akan memberikan kita level exposure yang sama.
  • Beberapa kamera juga memberikan pilihan untuk shutter speed yang sangat lambat – bukan bernilai seper-detik tapi dalam detik ( misal 1 detik, 10 detik, 30 detik dll ). Setting ini biasanya digunakan pada kondisi yang sangat minim cahaya, Beberapa kamera juga memberikan pilihan untuk memotret dalam mode “B” (Bulb). Mode bulb membuat kita bisa menjaga agar shutter tetap terbuka selama kita menekannya.
Oke, saya rasa cukup untuk penjelasannya. Semoga saja setelah mengetahui efek dan fungsi Bokeh dan shutter pada kamera, kamu jadi bisa lebih mengerti lagi dalam menghasilkan foto dari kamera. Semoga bermanfaat babaiiii!


Comments

Popular posts from this blog

PENJELASAN DESAIN PUBLIKASI

  APA ITU DESAIN PUBLIKASI? Desain publikasi adalah keterampilan komunikasi visual yang bertujuan untuk menyampaikan informasi melalui media cetak atau digital. Desain publikasi melibatkan pengaturan tata letak, pemilihan warna dan tipografi yang sesuai dengan konten dan tujuan publikasi.  Ada 12 Jenis Layout Dalam Desain Grafis 1. Mondrian Layout Tipe tata letak Mondrian terinspirasi dari  masterpiece  karya pelukis Belanda, Piet Mondrian. Desainnya asimetris, mengandalkan basis warna biru, kuning, dan merah, dengan garis hitam sebagai pemisah setiap ruang.  Layout Mondrian kerap dipakai sebagai tata letak Banner kegiatan, poster film, juga majalah fashion. Penempatan unsur gambarnya adalah di dalam bidang berbentuk segi empat, baik itu persegi panjang, portrait, lanskap, maupun poligon beraturan. 2. Axial Layout Tampilan visual yang dihasilkan oleh tata letak  axial  atau aksial ini cukup kuat. Fokus utamanya diletakkan di tengah halaman, kemudi...

Apa Itu Aperture dan iso Pada Kamera Serta Fungsinya?

Ini adalah penjelasan singkat t entang Fungsi Aperture dan ISO Pada Kamera, Beserta Efeknya  Dunia fotografi sudah semakin akrab dengan masyarakat seiring dengan berkembang pesatnya pemasaran smartphone di seluruh dunia.  Apa Itu Aperture? Aperture adalah bukaan lubang diafragma pada  lensa kamera . Seperti yang kita tau, untuk bisa menghasilkan sebuah foto, kamera akan bekerja dengan menangkap cahaya. Ketika kita membidik dan mengambil sebuah foto menggunakan kamera, cahaya akan masuk melalui lensa kamera. Kemudian, cahaya tersebut akan diteruskan menuju sensor kamera. Dan sensor inilah yang kemudian bertugas menangkap cahaya, dan diterjemahkan menjadi sinyal tegangan, untuk kemudian diolah agar bisa menjadi sebuah gambar digital berupa foto. Biasanya, nilai aperture akan ditandai dengan huruf “ f/angka ”. Misalnya,  f/22 ,  f/11 , hingga  f/1.8  dan seterusnya. Jadi, huruf f pada kamera yang kemudian diikuti dengan angka di belakangnya, adalah untuk ...

Penjelasan apa itu post production

  Post Production: Proses Akhir Penyempurnaan Karya Audiovisual P engertian Post Production Hal pertama yang harus kita bahas adalah pengertian dari istilah  post production  terlebih dulu. Berdasarkan laman   Studio binder,  post production  adalah sebuah tahapan akhir setelah dilakukan  pre-production  dan produksi dari suatu karya. Biasanya, tahap yang memiliki tahapan ini di dalam alur kerjanya adalah film atau karya audiovisual lain, seperti misalnya video klip. Di dalam  post production,  nantinya editor akan mengkombinasikan hasil rekaman dan mengeditnya dengan menggunakan efek, lalu akan memasukan musik latar belakang atau  voice over , serta elemen lainnya yang saling melengkapi. Dalam tahap ini, tentunya bukan hanya editor saja yang memiliki peran penting. Didalamnya juga ada  foley artist ,  dubber ,  sound engineer ,  editor offline  dan  online , dan lain sebagainya. Di dalamnya terdapat ke...