Kemampuan dalam berfotografi memang perlu dimiliki agar seseorang dapat menghasilkan jepretan yang bagus dan komposisi yang pas. Selain memiliki kemampuan untuk menemukan objek dengan angle yang tepat, terdapat beberapa istilah dan teknik yang perlu dimengerti dan dikuasai agar jepretan yang dihasilkan menjadi lebih sempurna. Salah satunya adalah fitur pengaturan yang ada di setiap kamera. Terdapat tiga pengaturan penting yang perlu diketahui agar memaksimalkan hasil jepretan, yaitu aperture, shutter speed, dan ISO.
1. Pengertian Bokeh
Teknik Memotret Foto Bokeh
Mendapatkan kualitas efek bokeh yang baik tidak selalu harus menggunakan kamera terbaik ataupun lensa mahal. Tetapi sebelum menentukan kamera atau lensa ada baiknya Anda mempelajari beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas bokeh dibawah ini.
Aperture
Setting Aperture pada bukaan lensa yang paling besar dengan cara mengatur F-number pada nilai terkecil menurut kemampuan lensa. misalnya f/2.8 atau jika lensa masih mampu terbuka lebih besar maka atur f/1.4.
Jarak Objek dengan Background
Jarak objek dengan background ternyata sangat membantu tugas Aperture dalam mencapai area Depth of Field. Jika Aperture mengatur kedalaman ruang dari kemampuan lensa, maka mengatur jarak objek dengan backround merupakan cara mengatur kedalaman ruang secara manual.
Menentukan fokus pada objek dengan jarak background yang jauh. Maka dengan Depth of Field yang sempit akan menambah blur pada background.
Focal Length
Setting kamera pada Focal Length terpanjang semampu lensa. Misalnya ketika Anda menggunakan lensa Canon EFS 18-55mm, maka putar ring lensa hingga batas maksimum ke 55mm.
focal lengith berpengaruh terhadap sudut pandang, menggunakan Length Focal besar akan memberikan sudut pandang yang sempit. Dalam hal ini area yang masuk kedalam frame akan semakin sempit sehingga menambah kesan dramatis.
Jarak Objek dengan Kamera
Mendekatkan objek dengan kamera akan mempertegas ketajaman foto pada area titik fokus. Sehingga menghasilkan foto semakin tajam pada titik fokus namun blur disekitarnya.
Hal ini berguna dalam membantu memaksimalkan Focal Length ketika Anda menggunakan Lensa bawaan. Tetapi Anda harus tetap memperhatikan objek agar tidak terpotong frame.
Tips Mendapatkan Foto Bokeh
Perhatikan Fokus pada Objek
Fotografi bokeh memiliki tujuan untuk menonjolkan objek utamanya, sehingga Anda harus menempatkan titik fokus kamera ke objek agar bagian tersebut dapat terlihat lebih jelas dan tajam. Jika Anda melakukan pemotretan pada manusia, bisa memfokuskan pada mata orang tersebut.
Gunakan Lensa Fix / Prime
Teknik membuat hasil bokeh selanjutnya yaitu dengan menggunakan bantuan lensa fix/prime. Lensa fix atau lensa prime adalah jenis lensa kamera yang hanya memiliki 1 focal length saja. Contoh lensa fix antara lain, Canon 50mm f/1.8, Nikon 35mm f/1.4G, dan Canon EF 20mm f/2.8
Lensa fix dapat digunakan untuk membuat efek bokeh karena memiliki kualitas optik yang bagus. Produsen dari lensa fix memang sengaja membuat lensa ini hanya fokus untuk menghasilkan kualitas gambar terbaik di focal length tersebut.
Tidak hanya itu saja, lensa fix memiliki harga yang cukup terjangkau dibandingkan lensa zoom. Hal ini dikarenakan konstruksi lensa dan jumlah elemen yang terdapat di dalamnya tidak sebanyak lensa zoom.
Faktor yang Mempengaruhi
Jumlah dan Bentuk Blade Aperture
Jumlah suatu aperture dapat ditentukan dari mekanisme yang terbentuk oleh beberapa keping metal atau yang lebih dikenal dengan Blade Aperture. Blade ini lah yang akan membuka dan menutup untuk membentuk lubang seukuran aperture yang telah diatur.
- Buka foto yang akan diberi efek bokeh. Agar mendapat hasil maksimal, pilihlah foto yang memiliki unsur kaya warna atau terdapat lampu-lampu di dalamnya.
- Pilih salah satu fitur blur seperti field blur, Tilt-Shift blur, atau Iris Blur.
- Kemudian buat efek bokeh menggunakan panel ‘Blue effect’.
- Tekan tombol ‘OK’.
- Light bokeh, berfungsi untuk menciptakan intensitas efek bokeh yang akan dibuat. Semakin bergeser ke arah kanan, semakin nyata efek yang dimunculkan.
- Bokeh color, berguna untuk mengatur variasi warna pada efek bokeh.
- Light range, bermanfaat untuk mengatur intensitas pengatur bokeh dalam sebuah foto.
2. Shutter speed
Cara Setting Shutter Speed pada Kamera Digital DSLR
- Shutter speed diukur dalam detik atau seper-detik, semakin besar pembaginya semakin cepat speed shutter-nya. ( misal 1/1000 jauh lebih cepat dari 1/30 )
- Dalam banyak kasus, kita mungkin menggunakan nilai shutter speed 1/60 atau bisa lebih dari itu. Hal ini dikarenakan semua nilai shutter speed yang lebih lambat dari 1/60 sangat sulit digunakan tanpa menghasilkan goncangan gambar (blur). goncangan gambar (blur) terjadi saat kamera kita bergerak dan pada saat itu shutter dalam posisi terbuka, hal ini akan menghasilkan blur pada foto kita.
- Jika kita berencana menggunakan shutter speed lambat ( lebih lambat dari 1/60 ) kita harus menggunakan tripod. – atau semacam image stabilization (kebanyakan kamera sekarang sudah mempunyai fitur ini didalamnya)
- Setting shutter speed pada kamera biasanya bernilai kelipatan dari setting sebelumnya. Sebagai hasilnya biasanya kita akan menjumpai pilihan shutter speed seperti berikut ( 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8 dll ). Perlu diingat bahwa penggandaan ini juga menggandakan banyaknya cahaya yang masuk. Sebagai efeknya akan otomatis menaikan shutter speed sejumlah satu stop dan menurunkan aperture sejumlah satu stop yang akan memberikan kita level exposure yang sama.
- Beberapa kamera juga memberikan pilihan untuk shutter speed yang sangat lambat – bukan bernilai seper-detik tapi dalam detik ( misal 1 detik, 10 detik, 30 detik dll ). Setting ini biasanya digunakan pada kondisi yang sangat minim cahaya, Beberapa kamera juga memberikan pilihan untuk memotret dalam mode “B” (Bulb). Mode bulb membuat kita bisa menjaga agar shutter tetap terbuka selama kita menekannya.
Comments
Post a Comment